Sunday, May 17, 2015

Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). Tapi yang akan saya bahas saat ini bukan tentang pondok pesantrennya, melainkan wisata alam yang ada di kabupaten. Karena banyak orang belum tahu wisata alam yang ada di jombang Misalnya Air terjun tretes, air terjun sekar pudak sari, air terjun sekelip, grojogan sanggar, air terjun selo lapis, bulu view, goa sigolo-golo, kedung cinet dan peninggalan kerajaan majapahit yaitu candi rimbi. Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat wisata di jombang yang belum di explorer secara luas. Berikut ini wisata yang akan saya bahas :

1. Candi Rimbi

Candi Rimbi terletak di kaki Gunung Anjasamoro, tepatnya di tepi jalan raya di sebelah tenggara Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur. Areal yang ditempati Candi Rimbi relatif sempit, dikelilingi oleh lahan pertanian penduduk. Reruntuhan bangunan candi ditemukan kembali pada akhir abad 19 oleh Alfred Wallace, dalam perjalanannya ke Wonosalam untuk mengumpulkan contoh-contoh tumbuhan.
Candi Rimbi merupakan candi Syiwa, terlihat dari relief yang berisi ajaran Tantri yang terpahat di kaki candi. Diduga candi ini dibangun pada pertengahan abad ke-14, sebagai penghormatan kepada Tribhuwana Tunggadewi Jayawisnuwardhani yang memerintah Majapahit pada tahun 1329-1350. Dugaan ini didasarkan pada ditemukannya dua buah arca Dewi Parwati, yang diperkirakan merupakan pencerminan Dewi Tribhuwana. Kedua arca tersebut saat ini tersimpan di Museum Trowulan dan Museum Nasional.


2. Air Terjun Tretes Pengajaran

Air Terjun Tretes, merupakan air terjun tertinggi di Jawa timur dan memiliki dua aliran air terjun dengan ketinggian 158 m dan terletak di ketinggian 1250 m di atas permukaan laut. Air terjun ini berlokasi di kawasan Taman Hutan Raya Raden Soeryo di Gunung Jurug Guah, Komplek Gunung Anjasmoro dan yang merupakan kawasan hutan lindung yang masih asli dan eksotis. Air terjun yang berada di dusun Tretes, desa Galengdowo, kecamatan Wonosalam ini secara geologis, merupakan air terjun hasil dari batuan gunung api kuarter tua. Untuk menuju ke lokasi air terjun ini dapat diakses melalui 2 jalur yaitu dari wilayah kabupaten Jombang, yang merupakan jalan setapak tanpa petunjuk arah, dengan panjang rute 5 Km dari tempat pemberhentian mobil. Rute kedua bisa dilalui dari wilayah Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan. Kondisi jalan berupa batuan, tapi sering dilewati oleh kendaraan bermotor. Jarak tempuh 1 Km dari tempat pemberhentian mobil.

3. Air Terjun Sekar Pudak Sari


Air Terjun Sekar Pudak Sari Terletak di Dusun Wonokerso Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Untuk menuju air terjun ini Patokannya SMP Negeri 2 Wonosalam, Karena letaknya berada di belakang SMP ini dengan jarak sekitar 1 kilometer melalui jalan tanah atau jalan setapak yang biasanya dipakai para pencari rumput dan dedaunan untuk ternak. Pencari rumput ini biasa mengendarai sepeda motor yang sudah dimodifikasi mirip motor trail. Motor ini mampu dikendarai naik turun menyusuri bukit bisa sampai di dekat air terjun.

4. Air Terjun Sanggar / Grojogan Sanggar 

Air Terjun Sanggar terletak di Dusun Sanggar, Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Untuk mencapai lokasi dari pertigaan Mojoagung arah Wonosalam - Pasar wonosalam ada Pertigaan belok kanan - di dusun Sanggar, Desa Jarak. Sepeda motornya dititipkan warga sekitar. Untuk mencapai lokasi ke air terjun dari kampung ± 30 Menit - 1 Jam, Masuk lokasi masih gratis/belum ada tiket masuk.

5. Air Terjun Sekelip


Wisata air terjun Sekelip berada di Dusun Gentaru Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam Jombang. Perjalanan dari tempat parkir ke lokasi air terjun kurang lebih 500m dengan berjalan kaki dengan medan yang lumayan menguras tenaga disarankan untuk membawa minuman air putih yang cukup. Banyak penunjuk arah memudahkan pengunjung dalam perjalanan,setelah melewati perkebunan jagung dan beberapa turunan rute yang masih berupa tanah dan tatanan batu terkesan masih alami kita sudah dapat melihat air terjun dari kejauhan.

6. Goa Sigolo - Golo


Goa Sigolo-golo merupakan goa alam yang terletak di Dusun Sraten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam. Goa ini terletak tepat di tebing lereng Gunung Welirang. Akses untuk menuju ke lokasi cukup sulit, tapi saat sudah akan naik menuju ke mulut goa, pengunjung diharapkan untuk lebih berhati-hati. Untuk menuju ke goa harus berjalan kaki, menyusuri jalan setapak yang licin dan terjal. Masyarakat sekitar menganggap goa ini sebagai goa keramat karena dulunya merupakan tempat meditasi oleh ayah Damar Wulan dari kerajaan Majapahit. Karena itu banyak masyarakat meyakini dengan bermeditasi di goa ini akan mendapat kesaktian, bahkan berkah.


NB : Buat Mas Sugeng ( Ghee ) Terima Kasih Jepretan Fotonya. JoOOOOs...
Sumber Artikel Dari Google.

Hidden Paradise Kabupaten Jombang

Wednesday, February 25, 2015

Gunungan Durian pada tahun 2014

Akhir bulan Maret 2015 Kabupaten Jombang akan mengadakan acara Kenduren Duren ( Kenduren = kedurian ) yang sangat meriah. Acara ini di agendakan setiap tahun di kecamatan Wonosalam, Jombang. Kecamatan wonosalam adalah daerah penghasil buah durian yang sangat legit. khususnya jenis durian Bido, Durian bido itu durian khas wonosalam di tempat lain tidak ada. Karena hanya tumbuh di daerah wonosalam / daerah sekitarnya. Selain buah durian wonosalam juga penghasil sayuran dan buah-buahan lainnya seperti manggis, salak, rambutan, kopi ( kopi luwak ) dan banyak juga tempat-tempat wisata alamnya.  Acara ini di adakan untuk mendongkrak wisata yang ada di kabupaten jombang khususnya di kecamatan wonosalam. Kenduren duren di selenggarakan di lapangan kecamatan wonosalam. pengungjung yang datang sangat banyak dari warga kabupaten jombang sendiri maupun warga dari berbagai daerah yang ada di jawa timur seperti sidoarjo, surabaya, mojokerto, kediri dan blitar. Acara ini diikuti oleh 9 desa yang ada di wonosalam dengan setiap desa membawa arak-arakan hasil bumi desa masing-masing.

Ini Jadwal kegiatan untuk tahun 2015

Adapun rangkaian acara yang menjadi bagian dari acara utama atau KenDUREN 2015 adalah sebagai berikut:
  • Tanggal 27 Maret 2015 Jalan Sehat.
  • Tanggal 28 Maret 2015 Lomba kuliner, Expo peternakan, Pameran produk unggulan, Kontes durian lokal wonosalam, Festivel kopi dan Festival kuda lumping.
  • Acara Puncak KenDUREN. Acara ini merupakan acara puncak  yang dilaksanakan di lapangan Kecamatan Wonosalam pada hari Minggu 29 Maret 2015 biasanya sekitar pukul 09.00 sudah mulai acaranya dan akan di buka oleh Bupati Jombang. Dalam acara ini, akan disajikan hidangan gratis buah durian dalam bentuk tumpeng raksasa atau gunungan yang berisi durian. Tahun lalu buah durian yang digratiskan mencapai 2014 buah plus aneka buah-buahan lain dan hasil bumi Wonosalam. Sebelum acara "rebutan durian" juga akan digelar arak-arakan tumpeng hasil bumi dari (9) sembilan desa yang ada di Kecamatan Wonosalam yang di mulai dari kantor kecamatan menuju lapangan olah raga tempat acara KenDUREN. Selain itu juga akan dimeriahkan dengan hiburan-hiburan lain, serta Pameran Produk UMKM,  Pameran  Potensi Wisata Wonosalam dan Lembaga Pendidikan.
Berikut foto-foto KenDUREN pada tahun 2014 kemarin :

Pintu masuk acara

Deretan 9 gunungan hasil bumi dari setiap desa yang ada di wonosalam


Arak-arakan gunungan durian ( hasil Bumi )


Bupati Jombang membuka acara




Om rizal lagi narsis


Hiburan Orkes dangdut



Narsis Di gunungan durian xixixxi

Penjagaan ketat oleh POLHUT hehehehe Serbuuuuu.....

Proses rebutan durian hahahaha awas kejatuhan duren runtuh

Festival Kenduri Durian Wonosalam 2015

Thursday, November 06, 2014


Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.

Gadis yang di pilih di acara ini harus yang masih bersih " perawan "
Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro dan jalur transportasi yang mudah diakses. Pada saat menuju kesana persiapkan diri anda karena jalan menuju kesana lumayan berkelok-kelok jalannya dan sempit. Tanggal 10 Suro ( penanggalan jawa ) juga sangat ramai orang ke sedudo untuk melakukan ritual siraman yang di lakukan masyarakat sekitar maupun luar daerah. Kata Siram dan Siraman tidaklah asing lagi bagi orang jawa karena kata itu sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Siram dan Siraman memiliki arti yang hampir sama. Kata Siram dapat diartikan “mandi”. Di sini mau ditegaskan bahwa mandi adalah tindakan aktif yang dilakukan oleh orang tersebut untuk membersihkan diri dari kotoran dengan menggunakan air yang bersih. Sedangkan Siraman dapat diartikan “guyuran” atau “curahan”. Sebagai tindakan pasif karena yang melakukan tindakan bukan dirinya sendiri melainkan orang lain yang menyiraminya dengan air. Selain itu juga, kata siraman juga diartikan dimandikan.

Prosesi Siraman di Air Terjun Sedudo
Secara umum acara ini terdiri dari pementasan tarian tradisional, larung sesaji, pengambilan tirta amerta dan mandi bersama.Sebelum pertunjukan tari dimulai, seorang sesepuh berjalan menuju Air terjun Sedudo, di belakangnya berderet beberapa sesepuh lain yang membawa sesaji, di susul beberapa penari dan yang paling belakang beberapa perjaka dan gadis-gadis perawan yang cantik-cantik.

Gadis-gadis ini perwakilan dari setiap sekolah-sekolah SMA/SMK yang ada di Nganjuk
Penari yang mementasakan tarian tradisional
Setibanya di kolam Air terjun Sedudo, tarian tradisional pun segera dipentaskan. Prosesi dilanjutkan dengan ritual larung sesaji di kolam Air Terjun Sedudo oleh Bupati Nganjuk dan beberapa kepala dinas yang ada di kabupaten Nganjuk. Setelah usai, para penari kembali mementaskan tarian. 

Acara larung sesaji akan segera dilaksanakan oleh Bupati Nganjuk
Bapak-bapak pembawa tumpeng 
Larung sesaji
Tarian di kolam air terjun sedudo
Prosesi pengambilan air tirta amerta
Brrrrrr pasti kedinginan tuch hehehehe

Setelah acara selesai pengunjung dan masyarakat sekitar berebut mandi bersama di kolam air terjun sedudo dengan kepercayaan masing-masing. Karena konon ceritanya setelah mandi di air terjun sedudo akan awet muda. Wuiw.... tidak akan jadi tua-tua donk hehehehe. Para pengunjung yang berebut untuk mandi percaya bahwa air dari Air terjun Sedudo memiliki berbagai khasiat magis. Kepercayaan mengenai khasiat air Sedudo tidak lepas dari sejarah/mitos terjadinya Sedudo. ( Sumber Media Online )

Tidak ikut mandi di air terjun aja sudah dapat 2 gadis cantik kok aseg-aseg hehehehe

Ritual Siraman Di Air Terjun Sedudo 2014

Friday, June 06, 2014


Bromo
Sumber Google
Liburan akan segera tiba Horeeee... hehehe Yup pada akhir bulan mei 2014 banyak Harpitnas alias banyak tanggal merah. Nah... pada tanggal itu tidak aku sia-siakan untuk berpetualang bersama kawan-kawan ke Gunung Bromo untuk kedua kalinya, yang pertama pada tahun 2010 dan pada tahun 2013 saya juga sudah merencanakan ke gunung bromo 2 kali tapi gagal yang pertama karena salah satu teman jatuh dari motor pada waktu menuju bromo lewat jalur malang, akhirnya di putuskan untuk tidak jadi ke bromo tapi main di malang saja dan yang kedua di hari mau berangkat salah satu teman sakit jadi tidak berangkat padahal persiapan sudah fix. hehehe Ok tidak apa-apa masih ada waktu lain hari, Oya Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan Caldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Pada waktu-waktu tertentu bromo sangat ramai di kunjungi orang dari belahan dunia manapun untuk melihat upacara KASADA.

Kawah Gunung Bromo
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Kami berangkat pada tanggal 27 Mei 2014 dengan naik sepeda motor ( 7 orang ) dengan Rute Start Pukul 11.00 WIB dari Jombang-Gempol-Pasuruan-Probolinggo sampai di Cemoro Lawang Bromo pukul 17.30 WIB. Perjalanan memang lama karena kita berangkat tidak ngebut santai menikmati suasana kota-kota yang kita lewati. Setelah sampai di Pos 1 yaitu pintu masuk ke kawah gunung bromo kita beli tiket seharga Rp. 27,500 untuk biaya motor Rp. 2,000 dan sambil istirahat sebentar teman-teman membeli arang 2 bungkus di dekat loket buat persiapan membuat api unggun. Pukul 18.00 WIB kita turun ke caldera gunung bromo ( padang pasir ) perjalan lumayan berat karena jalan yang dilalui berupa pasir jadi ban motor sering selip jadi hati-hati kalau kesana. Cuaca saat itu sangat mendukung dan bukan musim penghujan juga jadi aman untuk camping hehehe. Sampai juga di pura yang ada di tengah padang pasir bromo kita mendirikan tenda dengan alat seadaanya.



Proses mendirikan tenda sampai jadi hehehehe 
Cerita seru di mulai pada saat mendirikan tenda, ternyata tenda yang di bawah teman-teman bukan tenda jenis dome tapi tenda yang kalau mendirikannya harus di sanggah tongkat atau kayu, tidak pikir panjang di dalam keadaan darurat teman-teman berinisiatif menggunakan sepeda motor sebagai penyangga tenda yang akan kita dirikan dan di bantu selonjor batang bambu milik warung yang tutup kita pinjam sebentar buat penyangga tenda biar tidak menggantung. Tenda pun siap saatnya membuat Api unggun untuk menghangatkan badan yang kedinginan dan membuat makanan instan yang beli di supermarket terakhir sebelum sampai di bromo. Karena pada malam hari suhu di bromo itu bisa sampai 5 derajat celcius.


Wajah-wajah kedinginan hehehe
Ternyata arang yang kita beli kurang setelah di bakar, akhirnya kita mencari kayu yang berserakan di padang pasir bromo dengan sedikit susah payah akhirnya mendapatkan kayu yang yang lumayan bisa di bakar untuk menghangatkan badan. Oya sekarang tidak perlu bingung kelaparan/kehausan kalau mau camping di bromo, karena sekarang sudah banyak warung yang berdiri di tengah padang pasir bromo. Pada malam hari suasana sangat hening yang ramai hanya kita bertujuh, dalam keheningan malam kita bisa menikmati indahnya langit yang berhias bintang-bintang berkelip-kelip dan tidak jarang kalian pasti akan melihat bintang jatuh. hehehe seru abis pokoknya. Jika kalian di bromo saat membuat kopi pasti kopi kalian akan terasa dingin meskipun sebenarnya air yang digunakan panas atau baru keluar dari tungku pemasak air karena disana hawanya sangat dingin banget hehehe. Cerita malam pun berganti pukul 04.00 WIB kita beres-beres untuk melihat sunrise di puncak kawah gunung bromo. Tenda kita bereskan dan sepeda motor pun sudah di titipkan di penitipan sepeda motor supaya aman hehehe. Suasana masih gelap kita jalan kaki menuju ke puncak kawah gunung bromo kurang lebih 2 km belum lagi naik tangga ke puncak kawah.

Naik tangga menuju puncak kawah
Sampai di atas puncak kawah rasanya sampai lega dan bahagia banget karena tujuan untuk melihat sunrise dari puncak kawah akan terpenuhi hehehe berikut foto-fotonya :







hahahahaha Narsis Lebay

Tetep ganteng meskipun belum mandi wkwkwkwk

Topografi Gunung Bromo

Kami berujuh sampai di puncak bromo Horeeeee hahaha

Dapat teman baru dari perancis
Narsis alah 10 cm hahahaha

Tetap kompak hehehehe lebay
Setelah Puas foto-foto di puncak kawah bromo kita putuskan untuk lanjut menuju Penanjakan sekaligus pulang ke jombang lewat jalur wonokitri tembus jalur nangka jajar malang. Untuk menuju bukit penanjakan medannya sangat menanjak sekali kondisi kendaraan harus benar-benar dalam keadaan kuat. Kalau pulang lewat jalur wonokitri pengendara harus siap dengan medan tanjakan dan tikungan-tikungan yang tajam Sangat bahaya jika kendaraan tidak vit hehehe( Kasih vitamin biar kuat ). Sampai di puncak penanjakan kita cuma foto-foto pemandangan bromo yang sangat indah berikut foto-foto narsis kita hehehe

Sebelum melanjutkan perjalanan ke penanjakan narsis dulu hahaha
Pemandangan gunung batok dari penanjakan

Narsis lagi hahaha

Kalau mau melihat videonya bromo di bawah ini silakan cekibrot hehehe selamat menikmati

 Kalau mau lihat petualangan saya dan teman-teman di bromo pada tahun 2010 bisa klik DISINI

Liburan Seru Di Gunung Bromo 2014